Sabtu, 19 September 2015

(NITANAYOUNG!) Macam Macam Kamera Foto - Fotografi


Macam Macam Kamera Foto


1. Live-Priview Digital Cameras 




 


A Nikon D90 in live view framing mode




Live preview adalah fitur yang memungkinkan tampilan layar kamera digital untuk digunakan sebagai jendela bidik. Ini menyediakan sarana preview framing dan paparan lainnya sebelum mengambil foto. Dalam kebanyakan kamera tersebut, preview dihasilkan dengan cara terus menerus dan langsung memproyeksikan bayangan yang dibentuk oleh lensa ke sensor gambar utama. Hal ini pada gilirannya feed layar elektronik dengan gambar live preview. Layar elektronik dapat berupa liquid crystal display (LCD) atau jendela bidik elektronik (EVF)

Ada dua mode yang berbeda dari hidup-preview, dengan hanya beberapa produsen yang menawarkan baik dalam kamera digital mereka.

Yang pertama adalah jenis yang lebih sederhana dari live preview yang menampilkan keseluruhan framing pada layar elektronik dan memungkinkan preview apa sensor kamera akan mendeteksi sebelum foto diambil. Ini akan sangat membantu ketika kondisi pencahayaan terlalu gelap untuk jendela bidik optik. Jenis live preview adalah AutoGain / framing hidup jenis tampilan (display atau framing prioritas). Hal ini memerlukan cara tradisional paparan penentuan membutuhkan metering cahaya datang melalui lensa, dan menafsirkan intensitas cahaya indikasi pada otomatis cahaya meteran dan kemudian menyesuaikan parameter eksposur untuk efek yang diinginkan.

Yang kedua adalah tipe yang lebih canggih dari live preview yang menampilkan tepat eksposur 'terlihat' pada layar elektronik dan memungkinkan fotografer untuk mengubah paparan tampilan melalui penyesuaian parameter seperti kecepatan rana, kecepatan film, atau ISO dan arpeture, sebelum foto diambil. Jenis kedua live preview adalah simulasi paparan hidup jenis preview (atau paparan prioritas display). Jenis live preview menghilangkan ketergantungan pada penggunaan cahaya metering tradisional.

Banyak kamera jembatan dan kompak modern dengan modus film hanya memiliki eksposur otomatis dan terbatas kompensasi eksposur kontrol, dan live view yang terutama untuk membingkai saja.

Daftar berikut, untuk setiap baris merek dan DSLR produk, kamera pertama yang memiliki live preview (lini produk yang tidak ada ketika live preview mulai digunakan tidak ditampilkan, seperti Agustus 2014, tidak ada lini produk di mana hidup pratinjau telah ditinggalkan setelah diperkenalkan):

2. Compact Digital Cameras




Sony Cyber-shot RX100 IV



Kamera ini didisain dengan ukuran yang kecil dan mudah dibawa, untuk ukuran yang paling kecil biasa dikenal dengan sebutan subcompact. Compact camera biasanya sangat mudah digunakan, dan pada kamera ini biasanya bayangan hanya dapat direkam menggunakan lossy JPEG compression. JPEG adalah kepanjangan dari Joint Photographic Expert Group, yang merupakan metode yang biasa digunakan dalam kompresi bayangan fotografi.


3.  Digital Single Lens Reflex Cameras (DSLRs)


Canon Eos 5 DS




DSLR adalah kependekan dari Digital Single lens Reflex. Dalam bahasa yang gampang, DSLR adalah kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder adalah lobang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip obyek foto. Kok ada kata single dalam kepanjangan DSLR, emang ada yang double? ada, namanya kamera TLR alias twin lens reflex, TLR adalah teknologi yang hampir punah.

Berikut bagian-bagian dari kamera DSLR:

  1. Lensa

  1. Cermin Pantul (reflex mirror)

  1. Shutter

  1. Sensor

  1. Layar focusing

  1. Lensa condenser

  1. Pentaprisma

  1. Viewfinder

4.  Single-lens reflex (SLR) camera

Kamera refleks lensa tunggal‎ (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.

Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.


5. Digital Rangefinder





Awalnya kamera Rangefinder lebih sering disebut dengan nama kamera yang menggunakan Telemeters. Pengertiannya, Rangefinder mengacu pada sebuah alat untuk membantu fokus saat pemotretan dan RF ini ada dalam sebuah kamera. Jadi, sistem pencarian fokus kamera Rangefinder pada suatu objek tidak dilakukan melalui cermin pentaprism seperti DSLR/SLR atau pada layar digital seperti kebanyakan kamera poket. Lebih dari itu, Rangefinder memiliki pola kerja dengan menyatukan dua buah gambar yang berasal dari viewfinder, serta dari lensa, lalu jarak fokus pun dapat ditemukan. Disini Anda bisa melihat perbedaan bahwa, pada kamera SLR/DSLR seluruh fokus pencitraan hanya dihasilkan dari lensa saja yang ditransfer ke viewfinder, bukan merupakan gabungan seperti Rangefinder. Sampai disini tentu Anda sudah bisa mengerti apa itu kamera Rangefinder.

Jendela bidik Rangefinder biasanya tidak terletak dibagian tengah seperti viewfinder SLR/DSLR. Rangefinder kebanyakan terletak disatu sisi body kamera, baik kiri maupun kanan. Bagi yang belum terbiasa mungkin agak canggung karena tidak dijumpai adanya cermin yang bergerak lantaran hasil fokus dilakukan dengan cara menyatukan dua buah gambar satu dari viewfinder dan satu dari lensa, seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jadi sederhananya, untuk memperoleh fokus tajam Anda harus memutar fokus dan melihat tumpukan dua gambar sampai benar-benar pas dan tidak ada crash. Dengan sistem ini artinya gambar yang terfokus benar-benar dapat dihasilkan secara tepat, cepat dan mudah, bukan dengan ‘feeling’ seperti pada kamera SLR/DSLR.

Kelebihan

Mengenai kelebihan, kami menganggap bahwa sistem Rangefinder lebih banyak memiliki kelebihan dibandingkan kekurangannya. Untuk lebih setara kami juga akan membandingkan dengan sistem viewfinder SLR/DSLR:

  • Memungkinkan untuk melakukan fokus lebih cepat, dan tepat, dengan penumpukan gambar. Bahkan sangat untuk pemula sekalipun.

  • Viewfinder pada Rangefinder lebih terang karena kaca langsung terkena cahaya.

  • Lebih ringan karena tidak adanya cermin pentaprism dan sistem opik rumit lainnya.

  • Tidak ada cermin yang bergerak sehingga memungkinkan kualitas gambar lebih baik.

  • Lensa dengan bagian sensor dirancang lebih dekat sehingga mengurangi distorsi dan lebih tajam.

  • Tidak terjadi momentary blackout, yakni bergeraknya komponen optik untuk menutup viewfinder saat Shutter ditekan.

  • Shutter lebih lembut suaranya dibandingkan pada SLR/DSLR.

Kekurangan

  • Fokus yang tidak terlalu bagus untuk penggunaan lensa Tele atau foto close up.

  • Untuk pemotretan makro juga bukan keunggulan Rangefinder terutama jika jarak lebih dekat dari 0.6 sampai 1 meter.

  • Kontrol kedalaman ruang yang tidak ada, jadi penglihatan total hanya dari viewfinder secara gamblang. Artinya untuk melihat seberapa bokehnya, Anda harus memotret dahulu dan melihat hasil. Berbeda dengan viewfinder SLR/DSLR yang bisa terlihat kedalaman ruang.

  • Mahal, sudah pasti. Hal ini karena kebanyakan produsen yang memproduksi kamera Rangefinder saat ini adalah produsen Eropa yang terkenal mahal. Salah satunya adalah Leica, dengan produk terbarunya Leica M9 yang mencapai 63 jutaan. Untuk kamera Rangefinder dengan harga terjangkau sudah tidak diproduksi. Harga demikian, Anda sudah bisa memperoleh DSLR Full Frame kelas Flagship dengan lensa 50mm f/1.4. [ALX]

6. Professional Modular Digital Camera System


Ini merupakan jenis kamera digital yang terdiri atas perangkat profesional berkualitas tinggi, yang dapat disusun dari komponen-komponen modular, seperti winders, grips, lenses, dan sebagainya. Kamera-kamera jenis ini banyak sekali digunakan pada studio-studio, untuk keperluan produksi periklanan. Kamera ini sulit untuk dibawa, karena ukuranya yang sangat  besar dan bentuknya yang kaku. Hal itu juga menyebabkan jenis kamera ini jarang sekali digunakan dalam aktivitas fotografi yang banyak membutuhkan gerakan, serta dalam fotografi di alam terbuka.


7. Line Scan Camera System


Line-scan camera adalah sebuah kamera yang terdiri atas sebuah line-scan (jalur scan) image sensor chip, dan sebuah mekanisme pengatur titik fokus. Image sensor adalah sebuah  perangkat yang merubah bayangan visual menjadi sebuah sinyal elektrik 

 

8. Kamera Saku / Digital Pocket Camera

 






Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera) adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.

Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagai kamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).

Kekurangan kamera saku digital

  • Lamanya waktu tunda (delay) untuk merekam suatu gambar

  • Keterbatasan penggunaan untuk mengelola obyek secara profesiona dan perlakuan artistik tertentu.

  • Keterbatasan asesoris pendukung seperti ketiadaan tukar pasang lensa, fiter.

  • Fungsi yang terlalu sederhana dan monoton, walaupun untuk jenis kamera saku kompak terbaru juga sudah memiliki fasilitas dan fungsi yang hampir sama dengan jenis kamera LSR digital.

 

 

9. Kamera Polaroid







Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Odol, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.


10. Kamera Under Water







Kamera underwater adalah kamera yang bisa digunakan untuk mengambil objek saat di air, karena kamera underwater didesain untuk bekerja dengan baik saat dipakai di bawah air.

Saat berpetualang di dalam air akan merasakan sensasi yang berbeda degan menggunakan kamera underwater. Dengan menggunakan kamera underwater bisa menangkap objek-objek yang unik dan menarik yang ada di bawah laut.



11.  Kamera Lomo







Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad).



12. Kamera Prosummer/ kamera Ultra Zoom








Kamera ini sekilas bentuknya seperti kamera DSLR, tidak sedikit yang mengira bahwa kamera jenis ini termasuk kamera DSLR. Tepatnya kamera ini sebagai jembatan antara kamera pocket dengan kamera DSLR. Dari bentuknya mirip dengan kamera DSLR dengan ukuran lebih kecil dikarenakan biasanya memiliki optical zoom lebih dari 10x dan sebagian kamera prosummer memiliki settingan (P,S,A,M) yang biasanya tertanam di body kamera DSLR. Salah satu yang membedakan kamera prosummer dengan DSLR adalah kamera prosummer tidak bisa diganti lensanya.


---------------------


Sebenarnya masih banyak jenis dan macam kamera foto, namun saya cukupkan sekian,  mohon maaf bila ada kekurangan maupun kesalahan.  Semoga bermanfaat..