Macam Macam
Kamera Foto
1. Live-Priview Digital
Cameras
Live preview adalah fitur yang memungkinkan tampilan layar kamera digital
untuk digunakan sebagai jendela bidik. Ini menyediakan sarana preview framing dan
paparan lainnya sebelum mengambil foto. Dalam kebanyakan kamera tersebut, preview
dihasilkan dengan cara terus menerus dan langsung memproyeksikan bayangan yang
dibentuk oleh lensa ke sensor gambar utama. Hal ini pada gilirannya feed layar elektronik
dengan gambar live preview. Layar elektronik dapat berupa liquid crystal
display (LCD) atau jendela bidik elektronik (EVF)
Ada dua mode yang berbeda dari hidup-preview,
dengan hanya beberapa produsen yang menawarkan baik dalam kamera digital
mereka.
Yang pertama adalah jenis yang lebih sederhana dari
live preview yang menampilkan keseluruhan framing pada layar elektronik dan memungkinkan
preview apa sensor kamera akan mendeteksi sebelum foto diambil. Ini akan sangat
membantu ketika kondisi pencahayaan terlalu gelap untuk jendela bidik optik. Jenis
live preview adalah AutoGain / framing hidup jenis tampilan (display
atau framing prioritas). Hal ini memerlukan cara tradisional paparan
penentuan membutuhkan metering cahaya datang melalui lensa, dan menafsirkan
intensitas cahaya indikasi pada otomatis cahaya meteran dan kemudian
menyesuaikan parameter eksposur untuk efek yang diinginkan.
Yang kedua adalah tipe yang lebih canggih dari live
preview yang menampilkan tepat eksposur 'terlihat' pada layar elektronik dan
memungkinkan fotografer untuk mengubah paparan tampilan melalui penyesuaian
parameter seperti kecepatan rana, kecepatan film,
atau ISO dan arpeture, sebelum foto diambil. Jenis kedua live preview adalah simulasi
paparan hidup jenis preview (atau paparan prioritas display).
Jenis live preview menghilangkan ketergantungan pada penggunaan cahaya metering
tradisional.
Banyak kamera jembatan dan kompak modern dengan
modus film hanya memiliki eksposur otomatis dan terbatas kompensasi eksposur
kontrol, dan live view yang terutama untuk membingkai saja.
Daftar berikut, untuk setiap baris merek dan DSLR
produk, kamera pertama yang memiliki live preview (lini produk yang tidak ada
ketika live preview mulai digunakan tidak ditampilkan, seperti Agustus 2014,
tidak ada lini produk di mana hidup pratinjau telah ditinggalkan setelah
diperkenalkan):
2. Compact Digital Cameras
Kamera ini didisain dengan
ukuran yang kecil dan mudah dibawa, untuk ukuran yang paling kecil biasa dikenal dengan sebutan subcompact.
Compact camera biasanya sangat mudah digunakan,
dan pada kamera ini biasanya bayangan hanya dapat direkam menggunakan lossy JPEG compression. JPEG adalah kepanjangan dari Joint
Photographic Expert Group, yang merupakan
metode yang biasa digunakan dalam kompresi bayangan fotografi.
3.
Digital
Single Lens Reflex Cameras (DSLRs)
DSLR adalah kependekan dari Digital Single lens
Reflex. Dalam bahasa yang gampang, DSLR adalah kamera yang memanfaatkan
cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder adalah
lobang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip obyek foto. Kok ada kata single
dalam kepanjangan DSLR, emang ada yang double? ada, namanya kamera TLR alias twin
lens reflex, TLR adalah teknologi yang hampir punah.
Berikut bagian-bagian dari kamera DSLR:
Lensa
Cermin Pantul (reflex mirror)
Shutter
Sensor
Layar focusing
Lensa condenser
Pentaprisma
Viewfinder
4. Single-lens reflex (SLR) camera
Kamera refleks lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera
yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas
cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga
memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama
persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana
pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang
ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1
untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk
melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang
ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang
masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai
pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga
mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya
sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.
5. Digital Rangefinder
Awalnya kamera Rangefinder lebih sering disebut
dengan nama kamera yang menggunakan Telemeters. Pengertiannya, Rangefinder
mengacu pada sebuah alat untuk membantu fokus saat pemotretan dan RF ini ada
dalam sebuah kamera. Jadi, sistem pencarian fokus kamera Rangefinder pada suatu
objek tidak dilakukan melalui cermin pentaprism seperti DSLR/SLR atau pada
layar digital seperti kebanyakan kamera poket. Lebih dari itu, Rangefinder
memiliki pola kerja dengan menyatukan dua buah gambar yang berasal dari
viewfinder, serta dari lensa, lalu jarak fokus pun dapat ditemukan. Disini Anda
bisa melihat perbedaan bahwa, pada kamera SLR/DSLR seluruh fokus pencitraan
hanya dihasilkan dari lensa saja yang ditransfer ke viewfinder, bukan merupakan
gabungan seperti Rangefinder. Sampai disini tentu Anda sudah bisa mengerti apa
itu kamera Rangefinder.
Jendela bidik Rangefinder biasanya tidak terletak
dibagian tengah seperti viewfinder SLR/DSLR. Rangefinder kebanyakan terletak
disatu sisi body kamera, baik kiri maupun kanan. Bagi yang belum terbiasa mungkin agak canggung karena tidak
dijumpai adanya cermin yang bergerak lantaran hasil fokus dilakukan dengan cara
menyatukan dua buah gambar satu dari viewfinder dan satu dari lensa,
seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jadi sederhananya, untuk memperoleh fokus
tajam Anda harus memutar fokus dan melihat tumpukan dua gambar sampai
benar-benar pas dan tidak ada crash. Dengan sistem ini artinya gambar yang
terfokus benar-benar dapat dihasilkan secara tepat, cepat dan mudah, bukan
dengan ‘feeling’ seperti pada kamera SLR/DSLR.
Kelebihan
Mengenai kelebihan, kami menganggap bahwa sistem
Rangefinder lebih banyak memiliki kelebihan dibandingkan kekurangannya. Untuk
lebih setara kami juga akan membandingkan dengan sistem viewfinder SLR/DSLR:
Memungkinkan untuk melakukan fokus lebih cepat, dan tepat, dengan
penumpukan gambar. Bahkan sangat untuk pemula sekalipun.
Viewfinder pada Rangefinder lebih terang karena kaca langsung
terkena cahaya.
Lebih ringan karena tidak adanya cermin pentaprism dan sistem opik
rumit lainnya.
Tidak ada cermin yang bergerak sehingga memungkinkan kualitas
gambar lebih baik.
Lensa dengan bagian sensor dirancang lebih dekat sehingga
mengurangi distorsi dan lebih tajam.
Tidak terjadi momentary blackout, yakni bergeraknya komponen optik
untuk menutup viewfinder saat Shutter ditekan.
Shutter lebih lembut suaranya dibandingkan pada SLR/DSLR.
Kekurangan
Fokus yang tidak terlalu bagus untuk penggunaan lensa Tele atau
foto close up.
Untuk pemotretan makro juga bukan keunggulan Rangefinder terutama
jika jarak lebih dekat dari 0.6 sampai 1 meter.
Kontrol kedalaman ruang yang tidak ada, jadi penglihatan total hanya
dari viewfinder secara gamblang. Artinya untuk melihat seberapa bokehnya,
Anda harus memotret dahulu dan melihat hasil. Berbeda dengan viewfinder
SLR/DSLR yang bisa terlihat kedalaman ruang.
Mahal, sudah pasti. Hal ini karena kebanyakan produsen yang
memproduksi kamera Rangefinder saat ini adalah produsen Eropa yang
terkenal mahal. Salah satunya adalah Leica, dengan produk terbarunya Leica
M9 yang mencapai 63 jutaan. Untuk kamera Rangefinder dengan harga
terjangkau sudah tidak diproduksi. Harga demikian, Anda sudah bisa
memperoleh DSLR Full Frame kelas Flagship dengan lensa 50mm f/1.4. [ALX]
6. Professional Modular Digital
Camera System
Ini merupakan jenis kamera digital yang terdiri atas perangkat
profesional berkualitas tinggi, yang dapat disusun dari komponen-komponen
modular, seperti winders, grips, lenses, dan sebagainya. Kamera-kamera jenis
ini banyak sekali digunakan pada studio-studio, untuk keperluan produksi
periklanan. Kamera ini sulit untuk dibawa, karena ukuranya yang sangat
besar dan bentuknya yang kaku. Hal itu juga menyebabkan jenis kamera ini
jarang sekali digunakan dalam aktivitas fotografi yang banyak membutuhkan
gerakan, serta dalam fotografi di alam terbuka.
7. Line Scan Camera System
Line-scan camera adalah sebuah kamera yang terdiri atas sebuah line-scan
(jalur scan) image sensor chip, dan sebuah mekanisme pengatur titik fokus.
Image sensor adalah sebuah perangkat yang merubah bayangan visual menjadi
sebuah sinyal elektrik
8. Kamera Saku / Digital Pocket Camera
Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera)
adalah kamera otomatis yang
menggunakan format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran
kecil dan ringan sehingga mudah
dibawa-bawa.
Kamera saku digital pada umumnya
memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media
film). Sebagai kamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai
fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).
Kekurangan
kamera saku digital
Lamanya waktu tunda (delay)
untuk merekam suatu gambar
Keterbatasan
penggunaan untuk mengelola obyek secara profesiona dan perlakuan artistik
tertentu.
Keterbatasan asesoris
pendukung seperti ketiadaan tukar pasang lensa, fiter.
Fungsi yang terlalu
sederhana dan monoton, walaupun untuk jenis kamera saku kompak terbaru
juga sudah memiliki fasilitas dan fungsi yang hampir sama dengan jenis kamera
LSR digital.
9. Kamera
Polaroid
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera
langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di
dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini
menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film
polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor.
Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini
dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan
dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang,
seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Odol, atau orang menyebut
sepeda motor dengan nama Honda.
10. Kamera Under Water
Kamera underwater adalah kamera
yang bisa digunakan untuk mengambil objek saat di air, karena kamera underwater
didesain untuk bekerja dengan baik saat dipakai di bawah air.
Saat berpetualang di dalam air
akan merasakan sensasi yang berbeda degan menggunakan kamera underwater. Dengan
menggunakan kamera underwater bisa menangkap objek-objek yang unik dan menarik
yang ada di bawah laut.
11. Kamera
Lomo
Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi
analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri
merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie
(Penggabungan Mekanis Optik Leningrad).
12. Kamera Prosummer/ kamera Ultra Zoom
Kamera
ini sekilas bentuknya seperti kamera DSLR, tidak sedikit yang mengira bahwa
kamera jenis ini termasuk kamera DSLR. Tepatnya kamera ini sebagai jembatan
antara kamera pocket dengan kamera DSLR. Dari bentuknya mirip dengan kamera
DSLR dengan ukuran lebih kecil dikarenakan biasanya memiliki optical zoom lebih dari 10x dan
sebagian kamera prosummer memiliki settingan (P,S,A,M) yang biasanya tertanam
di body kamera DSLR.
Salah satu yang membedakan kamera prosummer dengan DSLR adalah kamera prosummer
tidak bisa diganti lensanya.
---------------------
Sebenarnya masih banyak jenis dan
macam kamera foto, namun saya cukupkan sekian, mohon maaf bila ada
kekurangan maupun kesalahan. Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar