Sabtu, 14 Februari 2015

(NITANAYOUNG!) I must know the truth , this love right? - Part 1

 haloooo! salam kenal semua!!! baca ya baca,, hehe. Yaudaaa, selamat membaca!!!!!!!!!!!! Hiyaaaaa!! *aisshh*


-Part 1

"Mahesaaaaaaa!!! awas lo ya!" teriak seorang gadis berparas cantik sambil memegang sebuah bola dibelakang kepalanya sekaligus berlari dengan cukup kencang. Rupanya ia sedang mengejar seseorang, yap! Mahesa, nama cowok yang daritadi diteriakinya.
"Ih! Lo nyebelin banget sih! Aiishhh! Bete gue sama lo!" teriak gadis tersebut lagi sambil mengakhiri larinya. Padahal, jarak antara dirinya dengan Mahesa hanya tinggal 2 meter lagi jika mahesa tidak menambah kecepatan larinya, namun rupanya dia sudah terlalu lelah untuk melangkahkan kakinya lagi.
Buggg!!!
"Rasain tuh! pingsan pingsan lo!" rutu si gadis setelah melihat lemparan bolanya tepat sasaran, tepat mengenai kepala Mahesa.
"Gue rasa tenaga lo itu tinggal 2 persen deh, soalnya lemparan lo gabuat kepala gue pusing, apalagi buat gue pingsan." Ujar Mahesa sambil berjalan mendekati si gadis
"Oh gitu, tapi tetep sakit kan? secara itu bola voli, cukup dong buat kepala lo sakit walau lemparannya pelan? iyakan?" tanya si gadis yang lebih tepatnya mengejek.
"Engga tuh" cuek Mahesa
"Jangan jadi pembohong, buktinya liat tuh tangan lo, lagi ngusap-ngusap kepala" kata si gadis sambil tertawa puas.
Sebenarnya Mahesa memang merasakan sakit dan sedikit pusing tadi. Namun ia pura-pura terlihat biasa saja, tanpa disadari sedaritadi tangannya sedang mengusap-usap kepalanya."bego banget sih gue" rutunya dalam hati.
"Yeeee, gue lagi ngusap keringet lagi" elak Mahesa setelah ia terdiam cukup lama.
"Gau..."
"Ah udah, mending kita ke kelas! bel udah bunyi tau ga?, waktunya pelajaran bahasa Inggris. Lo mau kena hukuman karena telat masuk kelas?"  Ujar Mahesa memotong kata-kata yang hendak diucapkan si gadis. "Gue pasti kalah kalo adu ngomong sama dia" kesalnya dalam hati.
Dengan gerakan cepat, Mahesa langsung menggenggam tangan si gadis dan membawanya secara paksa ke kelas.
"Dasar cowok gila" gumam si gadis.
 -----------
"Heh bro, lagi liatin siapa lo?"
"Issh, bikin gue kaget aja lo!" ujarnya kesal
"Lo lagi liatin Viona sama Mahesa? lo naksir Mahesa ya? eh, kan lo cowok. Oh gue tau,, lo naksir sama Viona ?!! ah! lo cemburu ya liat mereka berdua? ngaku lo!!!" tebak dan tuduh Ray dengan sangat antusias.
"Banyak omong ah lo! so tau! ayo ke kelas!" ajaknya sambil berjalan duluan meninggalkan Ray sendirian.
"Tungguin bego!" seru Ray
-----------
Tok,tok,tok...
"Masuk" ucap seorang wanita paruh baya dari dalam ruangan
"Permisi bu, maaf saya telat masuk. Tadi habis,, ee, habis, habis dari ruang olahraga nyimpen bola voli. hehe" ujar Viona gelagapan, masalahnya dia telat gara-gara bertengkar dengan Mahesa. "Masa sih dia harus bilang sejujurnya? bisa mati dong!" pikirnya.
"Saya tau kamu telat" kata Bu Risa dengan tampang judesnya. "Kamu, kenapa kamu telat?" tanyanya pada Mahesa.
"Sama bu, nyimpen bola voli ke ruang olahraga"ucap Mahesa dengan wajah santai.
Bu Risa kembali melanjutkan aktivitasnya, menjelaskan perbedaan arti dari kata "for" dan "to".
"Ngapain kalian masih diem disitu?" tanya Bu Risa
"Ibu kan belum nyuruh kita duduk" ucap Mahesa polos.
Viona mengangguk.
"Duduk sana, awas jangan diulangi lagi!" ucap Bu Risa ganas, bisa dibayangkan jika Bu Risa adalah jelmaan dari seorang harimau yang sedang kelaparan.
"Eh,eh,eh tunggu! masa kalian mau belajar Bahasa Inggris tapi pake baju olahraga? cepet ganti!" sentak Bu Risa
Viona dan Mahesa mengangguk dengan cepat lalu menuju bangku masing-masing dan mengambil baju gantinya (baju batik sekolahnya dengan kebawahan berwarna abu-abu).
"Permisi bu" pamit mereka sebelum menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.
"Cepet!" tekan Bu Risa.
Kemudian Bu Risa melanjutkan kembali aktivitas mengajarnya, setelah terpotong dua kali akibat ulah Viona dan Mahesa. *padahal sih salah dia sendiri pake marah-marah, ih author keselll!*
------
"Eh maaf" ucap seorang gadis sambil membersihkan tumpahan minumannya yang mengenai baju seorang cowok berperawakan menarik itu.
"Gapapa gapapa, bisa bersihin sendiri kok" kata si cowok
Si gadis mendongakkan kepalanya cepat, melihat wajah si korban yang belum ia ketahui. Karena setelah insiden tadi, ia langsung membersihkan kotoran-kotoran di baju si cowok tanpa melihat kearah wajahnya.
"A,al,al-al,vin" ucap si gadis gugup.
Alvin, nama orang yang ia sebut tadi menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa lo? penderita gagap?" tanya Alvin sarkatis
Si gadis segera menggelengkan kepalanya, "ya gue kira siapa gitu, ternyata elo" ujarnya
"Oooh" gumam Alvin sambil menaik-turunkan kepalanya.
"Sorry yang tadi" ucap si gadis tulus.
"Gapapa Vi, yaudah gue pulang duluan" pamit Alvin
"Eh tunggu," cegah si gadis.
"Apalagi?"
"Bawa aja nih saputangan gue buat bersihin baju lo, hehe"
Alvin menggedikkan bahu lalu menerima tawaran dari si gadis.
"Thanks" ujarnya
--------
 "Hoaaaam" ucap Viona sambil mengangkat kedua tangannya keatas. Ia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali, setelah merasa pandangannya sudah baik ia menolehkan matanya kearah jam dinding di kamarnya. "udah jam 5 sore aja" pikirnya
Let's go 
S.I.S.T.A.R, Sistar
Baby stop breaking my heart (Oh no) 
You heard me? No more next time! 
I hope you got that boy
Hey girls, it's going be alright

Hey boys, better make it right
Hey girls, we got ya back 
Got ya back Got got got got ya back
(Sistar -  Ma Boy)
"Halo?" sahut Viona mengehentikan dering ponselnya.
"Halo cantik! lagi apa?" tanya seseorang di sebrang ponselnya.
"Lo siapa?" tanya Viona yang memang tidak mengenali nomer penelponnya sejak awal.
"Mahesa, hehe"
"Apa lo?  Ngapain nelpon gue? Dapet nomer gue darimana?" tanya Viona dalam satu tarikan napas.
"Eh santai dong, ya gue kangen aja sama lo, gue dapet nomer lo dari si Silvia. Gapapakan?"
"Ada perlu apa?" tanya Viona menghiraukan pertanyaan sang penelpon, Mahesa.
"Gue cuma kangen sama lo kok" ujar Mahesa polos.
"Gapenting banget sih! udahlah gue mau mandi!" sahut Viona dan langsung memutus sambungan teleponnya.
"Cowok rese, bisa-bisanya dia bilang kangen sama gue, aissh" gumam Vioana lalu memasuki kamar mandi yang berada didalam kamarnya.
-------
Viona sedang mematut wajahnya dicermin, ia menaburkan bedak bayi diatas tangannya, menggosok-gosokkan kedua tangannya sebentar, lalu mengusapkannya perlahan ke wajahnya.
"Alvin, dia tau ga ya kalo gue tuh sebenernya suka sama dia?" gumam Viona sambil mengingat kejadian tadi siang sebelum pulang sekolah.
"Ah bukan itu masalahnya, masalahnya Alvin suka ga ya sama gue?" tanya Viona pada dirinya sendiri, ia menghentikan aktivitasnya sebentar lalu memberengut. "Ah kayanya engga" batinnya
Drrt..Drrt..Drrt..
Viona segera mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasurnya,
Selamat, kuota 50mb sudah, blablabla -bacanya dalam hati
"Halah gue kira apa, cuma sms beginian" ujarnya melengos.
Viona kembali mematut wajahnya di cermin, setelah selesai ia duduk diatas kasurnya. Ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, jika hanya diam dirumah ia tentu bosan, kalo jalan-jalan, mana mungkin? yang ada malah kemaleman, sekarang aja udah jam 17.45 . Ia melirik ponselnya yang masih dalam posisi sama sebelum ia menerima pesan dari operator pengganggu itu. Tingg! *apaan* ia menemukan ide, ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi facebook. "udah lama juga gamain facebook, biasanya kan gue buka twitter,instagram ah yang kaya begitulah" gumamnya.
Tangannya menari-nari diatas keypad, mengetikkan nama 'Alvin Aditya Avyar' di papan pencarian.
"Nah! ketemu"pekiknya
Lalu ia membuka kronologi sang pujaan hatinya *nahlo*. "tambahkan teman" ujarnya kemudian menekan kalimat tersebut dengan telunjuknya.
"Wah wah wah, langsung dikonfir" ucapnya girang
Tenott *anggap aja bunyi ada chat-an masuk*
Alvin Aditya Avyar
Halo
Viona Calista.R
Juga;)
Alvin Aditya Avyar
Lagi ngapain?
Viona Calista.R
Tiduran, lo?

-Alvin Aditya Avyar is off

"Aissh, malah off" kesal Viona lalu melemparkan ponselnya keatas bantal.
----------
Alvin melangkahkan kakinya memasuki sekolahnya dengan perlahan. Ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana,menambah kesan cool dalam dirinya. Semua mata memandang kearahnya, namun ia terlihat sudah biasa. Toh, dia masuk dalam kategori cowok tampan dan terkenal di sekolahnya, selain ia  selalu menjadi juara umum di sekolahnya, ia juga menjabat sebagai ketua OSIS disini.
"Vin!" panggil seseorang di belakangnya
Alvin menghentikan langkahnya, kemudian menengokkan kepalanya ke belakang.
"Besok ada rapat OSIS kan ya?" tanya orang tersebut setelah tepat berada di samping Alvin.
Kemudian mereka melangkah bersama-sama.
"Iya, kenapa?"
"Mau bahas apaan?"
"Class meeting lah, lo ga inget bulan depan udah mulai acara class meeting sama pentas seni?" ucap Alvin sarkatis.
"Ya gue lupa kali Vin, gausah gitu juga" ujar orang tersebut melengos.
"Lagian lo sih Ray masa gitu aja lupa"
Ray hanya memberengut
------------

Next Next Next?! Huaa, maafkan cerbung saya yg sudah saya ketahui bahwa ini tidak bagus *jelek aja kenapa sih*. Hhi. Author mau ngasih tau, kalo ini hanyalah cerita fiksi belaka, mohon maaf bila ada kesamaan nama, peristiwa, *eh apaanlah*.
Yaudahlah ya segitu aja, Author cuma berdoa dan berharap semoga para pembaca semua suka dan nunggu kelanjutan part nya. Hho.//
Salam kenal dari Author, call me Nayoung! Nita aja deng!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar