Jumat, 27 Februari 2015

(NITANAYOUNG!) I must know the truth , this love right? - Part 4

Facebook        : Nita Yoonita Hanifah
Twitter           : @gbhnmnb @nitaahaniita_ (Lagi ga aktif)
Line                : @nitaahaniita
PIN                 : 7FCAA2C8
IG                   : @nitaahaniita
Ask.fm            : @nitaahaniita


-Part 4

Geng VAS'Z memilih untuk duduk di bangku kantin yang bersebelahan dengan bangku geng ARS'A.
Silvia, pelopor beradanya Al,Vio,dan Zaza disini. Tempatnya cukup aman, karena geng ARS'A tak mungkin melihat keberadaan mereka.
"Vi,, yakin?" tanya Al hati-hati
"Ini tempat aman coy" jawab Via yakin, sangat yakin.
"Ih Via lo malah milih duduk disini ah, gue kan takut kalo Alvin liat  gue, gue jadi malu mau makannya juga, kalo dia gasuka sama cara makan gue, sa..."
"berisik!" desis Via sambil membekap mulut Vio
Vio segera melepaskan bekapan Via, "apaan sih lo!"
"Dieem! gue lagi dengerin percakapan mereka ih!" kesal Via, memang posisi Via lah yang paling dekat dengan posisi para cowok ganteng itu, ARS'A.
Akhirnya, Vio diam sambil mengerucutkan bibirnya.

Al,Vio, dan Zaza lebih fokus memperhatikan raut wajah Via dari pada makanan mereka masing-masing. Terkadang Via mengeryitkan dahinya, memasang tampang bingung, menganggguk-ngangguk, komat-kamit, tersenyum, ia memekik tertahan. Seketika ia membuka mulutnya dan melebarkan mata sipitnya. Membuat ketiga temannya penasaran. Oh tidak! sekarang dia diam, merubah raut wajahnya menjadi sangaaaat datar. Seketika Silvia menarik tangan ketiga temannya.

"Ada apa vi???"
"Apa woy ada apa?"
"Ngapain lo narik kita kesini!"
"Ih apaan sih?"
"Vi, kok lo diem aja sih?"
"Weyy sadar!" ucap Vio sambil melayang-layangkan telapak tangannya di depan wajah Via
"Vi! ih lo ya!" Zaza langsung menginjak kaki Via.
"Sakit tau!" rutu Via
"Ya abis lo kenapa sih!" sahut Zaza
"AAAAAA!!!!!" Via tiba-tiba bersorak senang
"Gila lo!" kata Al
"Nanti, pulang sekolah gue bakal ceritain semuanya. Oke?!!!"
Vio, Al, dan Zaza mengerutkan keningnya.
"Lo pada kerumah gue ya? langsung!!! kalian ga pada bawa mobil kan?? hari ini gue bawa. Jadi kita langsung cus ke rumah indah gue. Okeeey????" ajak Via tanpa meminta persetujuan dari ketiga temannya, ia langsung melesat pergi.

--------------

"Vin mau kemana?" teriak Ray
"Pulang!" sahut Alvin kasar
"Woy vin, ini masih jam pelajaran. Masih ada dua pelajaran lagi! Lo gila mau pulang sekarang?" tanya Stev
"Gue ga peduli!
"Lo Ketos vin! Masa lo mau berbuat seenaknya!" sahut Aga
"Gausah bawa-bawa jabatan gue! Gue juga manusia! punya hati! gue lagi mau sendiri! gue ga peduli apa jabatan gue!" teriak Alvin. Untung di kelas ini, hanya ada mereka berempat, karena sekarang pelajaran olahraga, dan teman-temannya sudah menuju lapangan.
"Vin, lo kenapa?" tanya Ray lembut sambil mendekati Alvin yang berada di ambang pintu kelas
Alvin diam sejenak. "Gue mau pulang" jawabnya datar
Stev dan Aga menghampiri mereka, "Vin, lo ada masalah? Maaf" ucap Aga
"Udahlah, gue mau pulang sekarang" ujar Alvin sambil memaksakan seulas senyuman
"Vin.."
-----------------

Alvin sudah berada dalam mobilnya, sejenak ia menutup matanya dan hampir saja setetes air mata jatuh di pelupuk matanya. Seketika rahang Alvin sedikit mengeras, tangannya terkepal dengan kuat. "Arrggg!!" teriaknya tertahan.
Ia langsung melajukan mobilnya keluar gerbang, tak memperdulikan satpam yang bertanya padanya setelah membukakan gerbang tersebut untuk Alvin.

Alvin menghentikan mobilnya di pinggir sebuah danau, ia keluar dengan wajah yang entahlah, sedih, kesal, marah, ah perasaannya sedang hancur mungkin.
Ia duduk di tepi danau sambil memandang jauh ke depan dengan pandangan kosong.
"Apa yang gue rasain setiap liat lo vi.." ujarnya lirih
"Arggghhhh!!" teriaknya sangat keras, ia ingin melepaskan beban yang ada dihati dan pikirannya saat ini.
Ia kembali teringat, kejadian pagi tadi, ah tidak! keajadian tadi saat istirahat. Ia melihat Viona, iya Viona, sedang berjalan keluar dari kamar mandi, dan ia juga melihat seorang laki-laki, Mahesa. Dengan gerakan cepat, Mahesa menarik lengan Viona ke belakang sekolah. Alvin mengikuti mereka. Tanpa disangka, Mahesa mengutarakan perasaannya pada Viona, "sakit!" itulah yang dirasakan Alvin setiap mendengarkan untaian kata dari Mahesa pada Viona. Alvin menatap wajah Viona ketika itu, bisa dilihatnya keterkejutan dari raut wajahnya, Viona diam, seakan ia telah membeku. Ketika Viona akan membuka mulutnya untuk mengucapkan seseuatu, Alvin langsung melesat pergi, ia takut jika ia harus mendengar kata yang lebih menyakitkan hatinya, kata "iya" dari mulut Viona.

"Gue baru tau vi, gue bener-bener sayang sama lo. Lo sadar ga sih? tiap gue liat lo merhatiin tingkah laku lo, gue inget sama bidadari kecil gue. "
"Apa itu lo?"
"Ya! gue sadar, gue salah, sangat salah. Gue terlalu gengsi vi buat deketin lo, bahkan sahabat gue pun gatau kalo gue suka sama lo. Ah sahabat gue tau, tapi bukan dari mulut gue sendiri" lirihnya memaksakan senyum
"Harusnya tuh yang lo lempar pake bola voli waktu itu gue, bukan Mahesa. Kaya 11 tahun lalu."
"Apa yang harus gue lakuin, kalo lo udah jadi milik Mahesa. Gue berharap lo ga nerima dia!"

Alvin membaringkan tubuhnya diatas rumput-rumput hijau itu, ia menyilangkan tangannya di belakang kepalanya dan menutup matanya.

"Gue butuh tidur kayanya" ucap Alvin

----------------

"HAAAAHHHH?!!!!!!" kaget Al, Vio dan Zaza ketika mendengar ucapan Via.
"Iya, yang ngasih bunga mawar putih itu Aga!" ucap Via sarkatis
"Ada lagi ni info yang gue dapet, yang waktu dikantin ituloh, yang Ray sama Aga teriak nyebut nama kalian berdua" ucapnya menunjuk Al dan Zaza
"Ray suka sama Al, Aga suka sama Zaza. Waktu itu mereka berdua lagi ngelamun, terus sama si Stev dikagetin. Mereka langsung teriak nyebut nama lo Al, Za" lanjutnya
"Ciyeeeeee!!!!" ledek Vio. Al dan Zaza diam saja mencerna kata-kata dari sahabatnya itu, Via.
"Dan yang paling mengagetkan......" Via berhenti sejenak
"Stev, dia suka sama gue!!!!"
"WHATTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!"
Via menutup kedua kupingnya sambil meringis.
"Mimpi apa ya gue?" ucap Via
Al dan Zaza meledek Via habis-habisan. Sedangkan Vio hanya diam sambil mentap kosong.
"Vi, kenapa?" 
Vio menggeleng.
"Heh, gue temenan sama lo dari TK ya Viooo, lo pasti lagi mikirin sesuatu! ayo bilang?!" paksa Via
"Via, lo ga denger Alvin ngomong apa gitu? tentang gue" kata Vio lirih
Via tertegun. Via tersenyum simpul, "Dia cuma diem aja tadi, bukan berarti dia gasuka sama lo vi, lo yang sabar, menurut gue Alvin itu terlalu gengsi. Percaya sama gue" jelas Via
"Ah yaudah lah ya, gue juga punya cerita" kata Vio sambil tersenyum namun kemudian kembali murung
"Apa?" tanya Zaza, ya memang cewek tomboy ini tidak suka basa-basi, ia suka langsung to the point.
"Mahesa.... dia nembak gue"
Al, Zaza, dan Via membelalakkan matanya
"Lo jawab apa?" tanya Al
"Gue belom jawab"
"Terus?" kata Zaza
"Gue bilang butuh waktu"
"Alvin?" sahut Via
"Gue pusing ah! Gue pulang duluan ya, kayanya butuh istirahat!"
"Heh pulanng naik apa?" tanya Via
"Gue udah nelpon taxi ko, ada didepan"
"Okedeh, hati-hati ya. Kalo lo udah siap cerita. Ceritain sama kita." kata Al
Viona mengangguk
------------------

Huaaaaa!! Mulai rumit!!, gimana sih masalalunya Alvin?. Al, Zaza, sama Via punya doi nih yeee.Hah? Mahesa nembak VIOO?? Jawaban Vio apa ya ke Mahesa? Mau kalian apa? Vio nerima atau nolak???
HAHA. belom klimaks banget ini.

Penasaraaaannn??? tunggu aja part selanjutnya!






3 komentar:

  1. Keren... juga ini blog (y) . join juga ya' ke>> pelajarngenest.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. wii aamiin deh amiin terimakasii, keep visit ok. sudaaah///

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus